nusakini.com - Internasional - Data pembayaran dari sekitar 130.000 akun pengguna di Jepang dan luar negeri dari aplikasi Line Pay, sebuah layanan pembayaran dari perusahaan Line Corp., dikabarkan bocor dan tersedia di internet selama dua bulan hingga akhir November, menurut perusahaan tersebut.

• Insiden Tabrakan Pesawat JAL dengan Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tewaskan 5 Orang
• Pesawat Penjaga Pantai Jepang Tabrakan dengan Pesawat JAL dalam Misi Kirim Bantuan Gempa
• Gempa Jepang, Korban Tewas Terus Bertambah
• Jepang akan Anggap Covid sebagai Flu Musiman Biasa
• Kepala Polisi Jepang Mengundurkan Diri atas Pembunuhan Shinzo Abe

Pada hari Senin (6/12), Line Pay mengatakan informasi yang tidak sengaja diunggah oleh perusahaan mereka, yang bisa dilihat dari 12 September hingga 24 November ini, meliputi jumlah, tanggal, dan waktu pembayaran. Namun tidak termasuk data-data seperti username, alamat, dan nomot kartu kredit.

Walaupun belum ada kerugian yang dilaporkan mengenai informasi yang bocor ini, Line Pay mengatakan data ini bisa saja digunakan untuk mengidentifikasi pengguna jika menggunakan analisis khusus.

Perusahaan tersebut mengatakan telah mengkonfirmasi 11 kali informasi ini diakses secara eksternal, dan mereka juga memperingatkan pengguna bisa saja mendapatkan pesan-pesan mencurigakan dari kemungkinan penipu.

Line Pay mengizinkan pengguna mengirim uang ke pengguna lain, membuat pembayaran online, dan membayar di toko-toko dan restoran.